Berbagai permasalahan yang dihadapi manusia, tentu ada jalan keluarnya. Salah satu cara bertemunya solusi adalah jawaban dari masalah yang ditanyakan.
Sunday, February 18, 2018
Bagaimana Cara Bersabar Merawat Orang Tua Tanpa Mengganggu Keluarga?
Assalamu'alaikum wr.wb.
Umi, saya bingung, bagaimana harus bersikap.
Saya anak kelima dari 7 bersaudara, 5 laki-laki, 2 perempuan. Ibu saya usia 88 tahun, sudah pikun dan tinggal di rumah saya. Saudara saya tidak ada yang mau ibu tinggal di rumah mereka dalam waktu lama, mereka tidak tahan dengan manja, cerewet dan egoisnya.
Di sisi lain, suami saya mulai terganggu, walaupun di awal ikhlas ibu tinggal di rumah. Dan anak-anakpun sering komplein, juga sering jadi sasaran omelan ibu. Suami juga tidak suka ada orang asing tinggal di rumah, misalnya saya mencari tenaga yang bisa membantu merawat ibu.
Bagaimana caranya supaya saya tetap bisa merawat ibu tanpa mengganggu ketentraman keluarga?
Ibu Arti
***
Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarokatuh.
Mendengar penuturan Ibu, saya sangat bisa memahami. Ibu ingin memberikan yang terbaik untuk orang tua, suami dan anak-anak, tetapi kadangkala kondisi seolah tidak berpihak pada keinginan mulia itu.
Banyak alasan yang mengaharuskankan kita menghormati ibu, tetapi sebagai istri punya kewajiban kepada suami dan anak-anak.
Saya membayangkan, jika di posisi Ibu Arti, bagaimana perasaan dan beratnya beban moral. Berbagai pemikiran mungkin muncul untuk alternatif solusinya:
1. Mengharap Ibu memahami keadaan dan tidak terlalu menuntut? Rasanya sulit, mengingat kondisinya yang sudah pikun. Ibarat anak, pikiran beliau mungkin hanya berorientasi pada dirinya, apa yang diinginkan dan bagaimana mendapatkannya.
2. Mengharap suami menambah kesabarannya? Bukankah selama ini beliau sudah melakukannya, merelakan istrinya berbagi perhatian untuk merawat ibu yang secara aturan agama lebih tepat kalau dibawah tanggung jawab anak yang laki-laki. Sedang Ibu, sebagai istri sudah menjadi amanah untuk suaminya.
3. Mengharap anak lebih bersabar dengan perlakuan nenek? Hmm, namanya anak-anak, tentu pemikirannya belum bisa diharapkan bisa menerima kondisi itu, dan sikapnya belum bisa diharapkan konsisten.
4. Meminta saudara yang laki-laki? Mereka sudah jelas-jelas keberatan, entah lagi istrinya. Bukan mereka tidak tahu aturan agama, tapi masih berat melaksanakannya. Tidak mungkin juga, kan menuntut mereka di pengadilan atas kewajiban perawatan orang tua?
Dari beberapa kondisi di atas, kira-kira apa yang paling mungkin dilakukan?
1. Perbaiki kualitas komunikasi dengan suami agar tetap ridho ibu tinggal di rumah.
2. Kepada anak, tanamkan nilai-nilai pendidikan terkhusus bab berbuat baik kepada orang tua. Tidak setiap orang tua punya kesempatan memberi teladan kepada anak, bagaimana praktek berbuat baik pada orang tua.
3. Atur ruangan sehingga ibu bisa mendapatkan ruangan yang agak terpisah dengan suami dan anak-anak.
4. Cari perawat yang bisa menemani ibu, kalau memang suami tidak suka, bicarakan untuk minta izinnya mencari perawat yang tidak menginap.
5. Jadikan semua ini sebagai ujian kesabaran untuk meningkatkan nilai di hadapan Allah, ibu merupakan salah satu pintu surga bagi anaknya dan suami pemegang salah satu kunci surga bagi istrinya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
The conceptpad x1 titanium - TITanium Arts
ReplyDeleteThe titanium ore terraria conceptpad x1 titanium is titanium vs ceramic a design inspired by a babyliss nano titanium flat iron Yamaha YM2633 titanium quartz series of compact, lightweight The modular titanium septum ring design includes a custom USB controller, USB